Penulis: Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral
Kepemimpinan Meksiko dalam proses kerja sama G20 selama tahun 2012 didominasi oleh situasi perekonomian global yang memburuk akibat permasalahan krisis utang pemerintah di kawasan Euro yang belum menunjukkan upaya ke arah pemulihan yang jelas. Keadaan ini diperparah oleh meningkatnya tekanan terhadap pasar keuangan global yang sebagian besar adalah konsekuensi dari meningkatnya kecemasan para investor terhadap kemungkinan terjadinya risiko default di negara-negara anggota kawasan Euro. Disamping itu beban utang negara maju dan melemahnya pertumbuhan semakin menunjukkan arah perekonomian global ke depan yang suram. Konsekuensi apabila kemungkinan terjadinya krisis yang parah adalah dampaknya kepada penurunan tingkat permintaan dalam jumlah
yang besar dan dalam waktu yang lama (Romer, 2012).
Lebih jauh, situasi ekonomi global juga dihadapkan kepada meningkatnya risiko geopolitik yang semakin meningkatkan tingkat volatilitas harga komoditas pertanian dan energi (International Monetary Fund, 2012). Disamping itu risiko geopolitik ini juga dapat mengancam kestabilan pemerintahan global (World Economic Forum, 2012). Hal ini sudah terlihat dari pergantian pimpinan di beberapa negara anggota kawasan Euro, dimana hasil pemilu terakhir memberikan ruang kepada pembentukan pemerintahan baru (contohnya, Yunani, Perancis, dan Italia). Selain itu, terdapat tanda-tanda bahwa telah terjadi spillover dari krisis di Eropa yang mulai dirasakan di belahan dunia lain, khususnya di emerging market economies, diantaranya terganggunya aktivitas ekspor ke negara-negara maju.
File Terkait:
Kerja sama makroekonomi G20 FSSBG (185 KB)
Pandangan dan pendapat yang dikemukakan dalam artikel ini adalah dari penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi dari Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Republik Indonesia.
The views and opinions expressed in this article are those of the authors and do not necessarily reflect the official policy from Fiscal Policy Agency, Ministry of Finance, Republic of Indonesia.