Penulis: Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Kerja Sama Multilateral
Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) pada tahun 2020 sebesar 26 % dengan upaya dalam negeri dan sampai dengan 41 % dengan dukungan internasional dengan benchmark ke tingkat emisi tanpa usaha mitigasi (business as usual). Untuk mencapainya, telah disusun Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) yang akan ditindak lanjuti dengan “Nationally Appropriate Mitigation Actions” (NAMAs) berdasarkan United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). NAMAs adalah kumpulan kebijakan dan kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai komitmen penurunan emisi rumah kaca.
Kegiatan industri adalah salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca yang meliputi input (energi dan non-energi), proses industri dan limbah/sisa hasil industri. Sektor industri, sebagaimana tercantum dalam RAN-GRK memiliki peranan penting dalam pencapaian target penurunan emisi GRK atau mitigasi perubahan iklim.
Implementasi kegiatan mitigasi dalam sektor industri memerlukan kerangka kebijakan. Kombinasi kebijakan, program dan instrumen dibutuhkan untuk mendorong pelaku industri untuk terlibat aktif dalam usaha nasional dalam menurunkanemisi GRK. Instrumen ekonomi khususnya dapat menjadi insentif dalam implementasi tersebut. PAKLIM pada tahun 2011 telah melakukan studi untuk kompilasi instrumen ekonomi dan mitigasi untuk industri. Studi tersebut telah menjabarkan contoh implementasi dan best practice dari negara lain serta menganalisa kondisi dan kebutuhan akan instrumen ekonomidi Indonesia.
Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral (PKPPIM) di Kementerian Keuangan berinisiatif untuk menganalisa instrumen fiskal untuk penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor industri. Studi tersebut akan memberi rekomendasi pada seleksi instrumen fiskal yang sesuai untuk tujuan ini dan dampaknya. Sebelum memulai studi tersebut, diperlukan studi pendahuluan untuk menganalisa efektivitas instrumen fiskal yang telah ada dalam kaitannya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca pada sektor Industri di Indonesia.
Studi ini akan membahas a) berbagai instrumen fiskal yang berlaku dan ditujukan pada sektor industri, b) penggunaan instrumen fiskal oleh industri, c) mekanisme sosialisasi yang umum digunakan d) efektivitas instrumen dalam mencapai dampak yang diinginkan dan dalam mengurangi emisi GRK. Studi ini diharapkan menjadi basis untuk studi selanjutnya tentang penurunanemisi gas rumah kaca pada sektor industri di Indonesia secara lebih mendalam.
File Terkait:
Kodifikasi dan Effektivitas Kebijakan Fiskal untuk Menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca (PDF) (1.9 MB)
Pandangan dan pendapat yang dikemukakan dalam artikel ini adalah dari penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi dari Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Republik Indonesia.
The views and opinions expressed in this article are those of the authors and do not necessarily reflect the official policy from Fiscal Policy Agency, Ministry of Finance, Republic of Indonesia.