Penulis: Pusat Kebijakan Ekonomi Makro
PERKEMBANGAN EKONOMI DAERAH
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu pada triwulan II-2013 tumbuh sebesar 5,08% (yoy), lebih lambat dibanding triwulan sebelumnya dengan pertumbuhan sebesar 5,63% (yoy). Secara triwulanan, perekonomian daerah Provinsi Bengkulu pada triwulan II-2013 lebih cepat 1,24% (qtq) dibandingkan triwulan I-2013. Perlambatan pertumbuhan ini lebih disebabkan karena faktor kondisi perekonomian global yang mengalami masa goncangan ekonomi. Goncangan ekonomi tersebut mempunyai dampak langsung terhadap perekonomian terutama pada kegiatan ekspor. Permintaan yang menurun mengakibatkan terjadinya penurunan volume dan nilai ekspor daerah bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Dari sisi sektoral, perlambatan perekonomian didorong oleh melambatnya hampir seluruh sektor terutama sektor pertanian dan sector perdagangan/hotel/restoran. Bila dilihat dari kontribusi terhadap pertumbuhan, sector jasa-jasa menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2013 diikuti oleh sector perdagangan/hotel/restoran.
Dari sisi penggunaan, konsumsi pemerintah dan ekspor tercatat adanya perlambatan pertumbuhan yang cukup signifikan. Namun demikian, ekonomi triwulan II-2013 masih dapat ditopang oleh stabilnya konsumsi rumah tangga dan peningkatan Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB).
Dari sisi penggunaan, pertumbuhan ekonomi secara tahunan didorong oleh pertumbuhan konsumsi yang masih tumbuh stabil. Konsumsi secara total tumbuh sebesar 5,10% (yoy), relative stabil bila dibandingkan perumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,23% (yoy). Konsumsi masih menjadi kontributor utama dalam ekonomi Bengkulu dengan porsi sebesar 80% dari total PDRB. Konsumsi rumah tangga yang memiliki porsi terbesar dalam komponen konsumsi mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,20% (yoy).
Komponen investasi yang direpresentasikan oleh Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) menunjukkan adanya peningkatan pertumbuhan pada kegiatan investasi. PMTDB tumbuh lebih tinggi sebesar 7,31% (yoy), dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,26% (yoy). Pertumbuhan investasi merupakan indikasi yang penting bagi arah pertumbuhan perekonomian Provinsi Bengkulu. Sementara itu, kinerja ekspor Provinsi Bengkulu mencatatkan perlambatan pertumbuhan signifikan dari 7,09% (yoy) pada triwulan I-2013 menjadi 0,33% (yoy).
Perkembangan Inflasi Daerah
Perkembangan harga barang dan jasa secara umum (inflasi) di Provinsi Bengkulu pada triwulan II-2013 tercatat sebesar 7,89% (yoy).Angka tersebut menunjukkan kestabilan inflasi pada level yang cukup tinggi jika dirunut dari triwulan I-2013 yang sebesar 7,44% (yoy). Kondisi 7,89% (yoy) tersebut dipengaruhi antara lain kenaikan harga BBM subsidi, kenaikan tarif angkutan dan terbatasnya pasokan kebutuhan masyarakat. Khususnya dari kelompok bahan makanan, ditengah peningkatan permintaan masyarakat.
Selain itu, ekspektasi yang tinggi terhadap inflasi akibat berlarutnya proses penetapan kebijakan peningkatan harga BBM subsidi juga turut meningkatkan tekanan inflasi pada triwulan laporan. Akumulasi inflasi sepanjang Januari hingga Juni 2013 mencatatkan inflasi tahun berjalan sebesar 4,45% (ytd). Menurut kelompok barang dan jasa, peningkatan inflasi terutama terjadi pada kelompok bahan makanan, pendidikan/rekreasi dan olahraga, kelompok transportasi/komunikasi dan jasa keuangan. Inflasi tahunan kelompok komoditas tersebut masing-masing sebesar 11,40% (yoy), 12,47% (yoy), dan 8,41% (yoy). Tingginya inflasi pada kelompok bahan makanan dipicu oleh terbatasnya pasokan holtikultura dan peternakan.
Ketenagakerjaan dan Kemiskinan
Tingkat kesejahteraan masyarakat daerah Provinsi Bengkulu menunjukkan kondisi yang membaik, tercermin dari berkurangnya jumlah pengangguran dan peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP). Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun 1,49% dibandingkan periode sebelumnya, sedangkan NTP naik sebesar 0,73% (qtq). Namun, persentase penduduk miskin sedikit naik, menjadi 18,34% dari total penduduk Provinsi Bengkulu (Sumber data Bank Indonesia).
Prospek Perekonomian Daerah
Perekonomian Provinsi Bengkulu pada triwulan III-2013 diperkirakan akan tumbuh membaik. Dari sisi sektoral, sektor pertanian diperkirakan akan tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan-II seiring dengan berlangsungnya musim panen pada awal triwulan III-2013 dan membaiknya produksi lahan perkebunan. Selain itu, sector perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan sektor lainnya.
Dari sisi penggunaan, peningkatan pembentukan modal daerah akan menjadi pendorong utama pertumbuhan daerah meskipun terkendala tingginya tingkat inflasi. Tingkat inflasi sendiri diperkirakan akan terus meningkat dibandingkan triwulan II-2013 dikarenakan akan memasuki masa puncak konsumsi (bulan puasa dan lebaran). Kinerja ekspor regional maupun mancanegara diperkirakan akan memiliki kesempatan untuk mengalami perbaikan kinerja. Perekonomian Provinsi Bengkulu diperkirakan akan tumbuh pada kisaran 5,6-5,8% (yoy).
File Terkait:
Analisa Ekonomi dan Fiskal Propinsi Bengkulu Triwulan II Tahun 2013 (442 KB)
Pandangan dan pendapat yang dikemukakan dalam artikel ini adalah dari penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi dari Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Republik Indonesia.
The views and opinions expressed in this article are those of the authors and do not necessarily reflect the official policy from Fiscal Policy Agency, Ministry of Finance, Republic of Indonesia.