Penulis: Cornelius Tjahjaprijadi, Pusat Kebijakan Ekonomi Makro
Oleh : Cornelius Tjahjaprijadi1
Pertumbuhan ekonomi sering dikaitkan dengan energi, dimana energi merupakan salah satu dari berbagai input penting dalam proses produksi. Energi memberi dampak terhadap kegiatan ekonomi dalam skala mikro maupun makro. Minyak mentah memiliki peran yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara, sehingga harga minyak mentah internasional menjadi salah satu dari berbagai faktor yang diperhitungkan dalam mendukung produksi output. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui dampak perubahan Indonesian Crude-Oil Price (ICP) terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek dan jangka panjang dengan menggunakan model CGE Agefis. Parameter yang digunakan dalam model ini diambil dari GTAP dan data yang digunakan adalah IO tahun 2008 dan SAM tahun 2008. Dampak perubahan ICP sebesar 20,3 persen dalam jangka pendek menyebabkan kenaikan konsumsi rumah tangga, impor, dan PDB, sementara ekspor menurun. Dalam jangka panjang, perubahan ICP tersebut menyebabkan kenaikan ekspor dan impor, sementara konsumsi rumah tangga dan PDB mengalami penurunan. Artikel ini juga menganalisis sensitivitas model terhadap tiga parameter yang digunakan, yaitu Armington elasticity, primary input substitution elasticity, dan export elasticity. Dalam analisis ini, setiap simulasi yang mengkombinasikan 3 parameter yang digunakan dalam jangka pendek dan jangka panjang menyebabkan perubahan terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam model. Perubahan tersebut tidak hanya terjadi pada besarnya pertumbuhan, namun juga terhadap arah pertumbuhannya sehingga dapat berbeda dari kondisi baseline-nya.
1Peneliti pada Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan RI
File Terkait:
Kajian Dampak ICP to growth CGE (83 KB)
Pandangan dan pendapat yang dikemukakan dalam artikel ini adalah dari penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi dari Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Republik Indonesia.
The views and opinions expressed in this article are those of the authors and do not necessarily reflect the official policy from Fiscal Policy Agency, Ministry of Finance, Republic of Indonesia.