Penulis: Muhammad Afdi Nizar, Peneliti Pusat Kebijakan Ekonomi Makro
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang penting dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional. Kontribusi sektor ini yang paling nyata adalah terhadap penerimaan devisa negara. Tambahan devisa dari sektor pariwisata selama ini turut mendukung penguatan cadangan devisa. Posisi cadangan devisa yang kuat pada gilirannya akan mendorong penguatan (apresiasi) nilai tukar rupiah terhadap valuta asing, terutama terhadap US dolar (Nizar, 2012).
Sektor pariwisata juga berpotensi mendorong pertumbuhan sektor swasta dan pembangunan infrastruktur serta peningkatan penerimaan negara dari pajak, terutama pajak tidak langsung (Nizar, 2011). Disamping itu, sektor pariwisata juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja (Nizar, 2011). Dorongan ini muncul karena pariwisata memiliki keterkaitan (linkages), baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan sejumlah industri lain di dalam perekonomian. Sektor-sektor yang memiliki keterkaitan langsung dengan kegiatan pariwisata antara lain adalah agen perjalanan, operator wisata, hotel serta restoran, sedangkan yang bersifat tidak langsung antara lain adalah dengan sektor perbankan, perusahaan asuransi, transportasi, budaya dan layanan lain yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan perjalanan dan pariwisata.
File Terkait:
Hubungan Pariwisata Dan Perdagangan Internasional (331 KB)
Pandangan dan pendapat yang dikemukakan dalam artikel ini adalah dari penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi dari Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Republik Indonesia.
The views and opinions expressed in this article are those of the authors and do not necessarily reflect the official policy from Fiscal Policy Agency, Ministry of Finance, Republic of Indonesia.