Penulis: Pusat Kebijakan Ekonomi Makro
Sebagai bagian integral dari kebijakan ekonomi makro, neraca pembayaran dan nilai tukar mempunyai peranan yang sangat penting sebagai potret saling interaksi ekonomi Indonesia dengan ekonomi global. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka dan berinteraksi dengan perekonomian global, Indonesia dapat merasakan dampak setiap fluktuasi ekonomi dunia. Dampak tersebut secara nyata dapat terlihat dari kondisi neraca pembayaran maupun nilai tukar. Sebagai contoh yang mencolok adalah ketika terjadi krisis keuangan di Asia tahun1997/1998. Pada saat itu, perkembangan neraca pembayaran mengalami tekanan yang cukup berat yang sebab utamanya terkait dengan depresiasi rupiah yang sangat tajam. Depresiasi tersebut menurunkan permintaan impor dan juga meningkatkan pembayaran utang luar negeri. Bahkan, arus modal neto yang sebelumnya mengalami surplus cukup tinggi, berubah menjadi defisit yang disebabkan oleh meningkatnya arus modal swasta neto seiring dengan menurunnya kinerja perekonomian domestik. Keadaan tersebut mengakibatkan cadangan devisa Indonesia turun sampai ke level terendahnya yaitu sebesar US$16 miliar yang menunjukkan rentannya perekonomian Indonesia terhadap shock yang terjadi di luar negeri.
File Terkait:
Laporan Akhir Kajian NP dan NT 2014 (2.7 MB)
Pandangan dan pendapat yang dikemukakan dalam artikel ini adalah dari penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi dari Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Republik Indonesia.
The views and opinions expressed in this article are those of the authors and do not necessarily reflect the official policy from Fiscal Policy Agency, Ministry of Finance, Republic of Indonesia.