Penulis:
Integrasi pasar keuangan merupakan salah satu tujuan dalam blueprint ASEAN Economic Community, hal ini dipertegas lebih dalam The ASEAN Banking Integration Framework (ABIF). Tujuan dari ABIF sendiri adalah menciptakan stabilitas keuangan dan liberalisasi sektor perbankan pada tahun 2020 untuk bank komersial di kawasan ASEAN. Adapun integrasi ini diperkirakan baru merupakan inisiasi, tidak fully integrated.
Dalam mencapai integrasi jasa keuangan, kajian ini mencoba mengukur perkembangan kesiapan integrasi jasa keuangan ASEAN5+Vietnam melalui beberapa indikator yaitu Financial Openness, STRI dan International Financial Integration Index. Selain itu kajian ini juga meneliti mengenai fenomena lucas paradox dan potensi contagion effect dari adanya integrasi jasa keuangan tersebut. Pada akhir pembahasan kajian, juga dilakukan estimasi model pengaruh integrasi jasa keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN5+Vietnam melalui jalur investasi (hybrid monetary-fiscal).
Berdasarkan hasil pemodelan yang dilakukan ditemukan bahwa potensi integrasi pasar keuangan ASEAN5+Vietnam masih rendah, terdapat potensi lucas paradox dan contagion effect yang cukup tinggi, dan terdapat efek positif dari adanya integrasi jasa keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Pandangan dan pendapat yang dikemukakan dalam artikel ini adalah dari penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi dari Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Republik Indonesia.
The views and opinions expressed in this article are those of the authors and do not necessarily reflect the official policy from Fiscal Policy Agency, Ministry of Finance, Republic of Indonesia.