Penulis: Sofia Arie Damayanty, Pusat Kebijakan Pendapatan Negara
Di era sekarang ini, hanya sangat sedikit manusia yang tidak tergantung kepada listrik. Pentingnya tenaga listrik telah menjadikannya sebagai salah satu kebutuhan yang sudah bisa disebut primer. Namun pada kenyataannya, penyediaan listrik masih merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bukan hanya oleh Indonesia, tapi juga oleh dunia. Saat ini terdapat 1,2 miliar orang di dunia yang belum memiliki akses listrik. Dan oleh karenanya, PBB dan Bank Dunia berambisi untuk menyediakan listrik bagi semua orang pada tahun 2030. Dalam 20 tahun terakhir, berbagai upaya sudah dilakukan oleh semua negara di dunia untuk meningkatkan akses dan pengadaan listrik. Namun pada kenyataannya, kecepatan pertumbuhan pengadaan listrik tidak dapat mengejar kecepatan pertambahan penduduk. Karenanya, diperlukan pendekatan yang sifatnya not business as usualagar cita-cita “listrik untuk semua” bukan hanya sebatas retorika.
Pandangan dan pendapat yang dikemukakan dalam artikel ini adalah dari penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi dari Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Republik Indonesia.
The views and opinions expressed in this article are those of the authors and do not necessarily reflect the official policy from Fiscal Policy Agency, Ministry of Finance, Republic of Indonesia.