Printed Book
Straw berry generation: mengubah generasi rapuh menjadi generasi tangguh, anak-anak kita berhak keluar dari perangkap yang bisa membuat mereka rapuh
STRAWBERRY GENERATION
Dalam lukisan kanak-kanak, strawberry termasuk buah yang mudah digambar. bentuknya eksotis dan indah. Namun begitu strawberry kena benturan, atau tergesek sikat gigi kita saja, ia begitu mudah terkoyak. Lalu hancur. Seperti itulah "Strawberry Generation".
Inilah potret dari sebuah generasi yang lahir dari tangan-tangan orang tua yang jauh lebih sejahtera dari generasi-generasi sebelumnya. Mereka dari kelas menengah baru yang sudah mempunyai rumah sendiri, bahkan kendaraan, gadget, dan akses informasi yang lebih luas. Mereka mulai mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga ke perguruan tinggi.
GEJALA ASIA
Di Asia, bukan di Amerika Serikat, Eropa, atau Skandinavia. Ya, disinilah tempat pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru itu besar di daerah perkotaan, gejala megacities yang membuat semua orang hanyut dalam materialisme. Uang seakan mudah didapat oleh kalangan tertentu.
Kebanyakan orang tua di Asia berbeda dengan rata-rata keluarga di Eropa atau Amerika Serikat yang sudah jauh lebih dulu mencapai kemampuan. Bahkan, kini mereke rata-rata mengalami perlambatan ekonomi. Lalu anak-anak mereka harus bekerja sendiri untuk membiayai uang kuliahnya atau mengambil edication loan.
Keadaan itu berbeda dengan keadaan di sini. Dimana orang tua turut campur dalam berbagai hal. mulai dari memilih jurusan, universitas, sampai pernikahan. Maksud saya, pesta pernikahannya. Ini tentu dapat melahirkan generasi mindset yang amat berbeda dengan generasi satu tingkat diatasnya.
HIDUP DAN KEBERANIAN MENGHADAPI TANTANGAN
Hidup itu pada dasarnya adalah sebuah tantangan. Dan untuk menghadapi tantangan dibutuhkan manusia-manusia yang terlatih secara mental untuk menghadapinya. bukan menghindarinya.
Daya juang dibutuhkan untuk menembus hambatan. bukan sekedar di tatap atau diratapi. Dan, kalau ada orang lain yang lebih berhasil, belajarlah dari mereka. Terimalah kritik-kritik. Bukan menghindari atau mengutuk mereka. bahkan memanjarakan mereka, atau sekedar membuat pesan-pesan kebencian yang sering kita saksikan di dunia maya.
Minset penerobos, penantang hambatan dan kesulitan itu disebut sebagai growth mindset. Ini adalah orang-orang ang punya daya juang, dididik terbiasa menghadapi kesulitan untuk menang.
Sebaliknya generasi yang MANJA, yang menjadi strawberry itu, disebut fixed mindset. Ia mudah hancur, digerus kompetisi dan ketidakpastian.
Oleh karena itulah, kita perlu mengingatkan orangtua dan para guru, betapapun punya dan sejahteranya mereka, berikanlah tantangan pada anak-anak sedari muda.
Biasakanlah mereka menghadapi kegagalan. Sebab, lebih baik mereka belajar dari satu-dua kegagalan, ketimbang akan menjadi gagal selamanya karena terbiasa ditopang. Berikanlah mereka keterampilan hidup, self-regulations, dan biasa menghambat keputusan.
Tidak tersedia versi lain