Penulis: Gunawan Setiyaji
Penyampaian Nota Keuangan dan RAPBN 2008 seperti biasanya mengundang berbagai komentar dan kritik tajam kepada Pemerintah. Tampaknya, terlebih lagi di era reformasi ini, siapapun yang menjadi Presiden selalu menjadi alamat tuduhan bahwa penyusunan anggaran sarat dengan kepentingan politik yaitu sebagai alat meraih simpati publik kepada partai penguasa.File Terkait:
File 1
Pandangan dan pendapat yang dikemukakan dalam artikel ini adalah dari penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi dari Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Republik Indonesia.
The views and opinions expressed in this article are those of the authors and do not necessarily reflect the official policy from Fiscal Policy Agency, Ministry of Finance, Republic of Indonesia.