Penulis: Abdurrahman, Lokot Zein Nasution
Krisis ekonomi membawa dampak yang berbeda-beda dalam konteks sektoral, spasial maupun skala usahanya. Sektor-sektor yang cenderung berbasis pada sumber daya lokal tentunya akan berbeda dengan sektor-sektor ekonomi berkandungan impor tinggi. Selain itu, intensitas dampak krisis juga tergantung dari sumber permodalan dan orientasi pasarnya karena seperti diketahui bahwa krisis ekonomi Indonesia paling tidak diindikasikan oleh gejolak pasa tiga variabel ; nilai tukar rupiah, laju inflasi dan suku bunga perbankan. Secara makro gejolak pada tiga variabel terebut telah menyebabkan kontraksi perekonomian sebesar 13 persen. Sementara secara mikro gejolak tersebut tertransmisi melalui mandegnya impor bahan baku dan penolong bagi sektor industri, rendahnya daya beli masyarakat dan mandegnya sektor kredit perbankan. Paper ini dimaksudkan untuk melihat pada level mikro dampak gejolak tiga variabel tersebut terhadap kinerja UKM dan sekaligus mencoba melihat seberapa cepat gejolak tersebut berpengaruh pada kinerja usaPandangan dan pendapat yang dikemukakan dalam artikel ini adalah dari penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi dari Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Republik Indonesia.
The views and opinions expressed in this article are those of the authors and do not necessarily reflect the official policy from Fiscal Policy Agency, Ministry of Finance, Republic of Indonesia.