Penulis: Ni Made Rooskareni
Studi ini dilakukan dengan menggunakan data tahunan dari 1980 sampai dengan 1998 dan memberikan dua kesimpulan utama. Pertama, perkembangan perdagangan internasional Indonesia yang digunakan sebagai alat penimbang dalam perrhitungan nilai tukar multilateral menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan penyebaran yang cukup berarti. Kedua, perhitungan nilai tukar dengan menggunakan metode bilateral dan multilateral memberikan hasil yang berbeda. Perbedaan ini membuka kemungkinan perbedaan kesimpulan yang cukup signifikan apabila variabel nilai tukar nominal digunakan sebagai salah satu explanatory variable-nya dalam menganalisa variabel dependen ekonomi lainnya seperti inflasi, suku bunga dan sebagainya. Singkatnya, metoda pengukuran suatu variabel dapat sangat mempengaruhi hasil akhir suatu studi.Pandangan dan pendapat yang dikemukakan dalam artikel ini adalah dari penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi dari Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Republik Indonesia.
The views and opinions expressed in this article are those of the authors and do not necessarily reflect the official policy from Fiscal Policy Agency, Ministry of Finance, Republic of Indonesia.