Penulis: Heru Subiyantoro
Perkembangan APBN Quartal 1 dan 2 lebih banyak dilatarbelakangi oleh perkembangan masalah politik yang terjadi di tanah air, terlebih unruk Quartal 2 ditandai oleh kasus Bank Bali, Paris Club, dan Timor Timur. Kasus Bank Bali terkait erat dengan besarnya biaya bank recaptalization dan masih diperberat adanya dugaan skandal politik di dalamnya. Paris Club terkait dengan masalah beban pinjaman luar negeri, sementara isu Timor Timur terkait pula dengan beban APBN yang selama ini ditanggung pemerintah. Hal-hal seperti hutang luar negeri, subsidi, dan biaya rekapitalisasi tetap merupakan inti persoalan APBN 1999/2000.Pandangan dan pendapat yang dikemukakan dalam artikel ini adalah dari penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi dari Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Republik Indonesia.
The views and opinions expressed in this article are those of the authors and do not necessarily reflect the official policy from Fiscal Policy Agency, Ministry of Finance, Republic of Indonesia.