Penulis: Yani Farida Aryani dan Heru Subiyantoro
Penelitian ini bertujuan untuk (i) mengetahui daya serap pinjaman pada sejumlah proyek yang dibiayai IBRD, (ii) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya daya serap pinjaman, dan (iii) menghitung implikasi rendahnya daya serap terhadap beban pinjaman yang harus ditanggung Pemerintah Indonesia. Analisis dilakukan melalui penghitungan nilai progress variance, analisis model regresi logit untuk melihat faktor yang mempengaruhi dura serap, don penghitungan commitment fee. Penelitian dilakukan terhadap 18 sampel proyek di sektor perko tan don perdesaan. Hipotesis bahwa proyek di sektor perkotaan cenderung memiliki probabilitas dura serap tinggi ternyata tidak terbukti. Risiko bahwa pinjaman di kedua sektor tersebut memiliki daya serap rendah bahkan cukup tinggi yaitu 85,46 persen. Faktor yang berpengaruh signifikan terhadap probabilitas terjadinya daya serap rendah adalah jumlah dana yang ditarik, rasio antara dana yang ditarik dan dana yang tidak ditarik, rasio persentase dana yang ditarik dari tPandangan dan pendapat yang dikemukakan dalam artikel ini adalah dari penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi dari Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Republik Indonesia.
The views and opinions expressed in this article are those of the authors and do not necessarily reflect the official policy from Fiscal Policy Agency, Ministry of Finance, Republic of Indonesia.